muallif sholawat wahidiyah

muallif sholawat wahidiyah

POKOK – POKOK AJARAN WAHIDIYAH

POKOK – POKOK AJARAN WAHIDIYAH

1. Definisi ( Ta’rif ) Ajaran Wahidiyah.
Yang dimaksud dengan AJARAN WAHIDIYAH adalah bimbingan praktis lahiriyah dan batiniyah di dalam mengamalkan dan menerapkan Tuntunan Rosululloh SAW mencakup bidang syari’at, bidang haqiqoh, meliputi penerapan imat, pelaksanaan islam , perwujudan ihsan dan pembentukan akhlaqul kariimah
Sumber dasar hokum Ajaran Wahidiyah adalah Al-Qur’an dan Sunnah Rosul SAW.
Yang dimaksud dengan POKOK – POKOK AJARAN WAHIDIYAH adalah rumusan Ajaran Wahidiyah dalam pokok – pokoknya yaitu :
LILLAH – BILLAH
LIRROSUL – BIRROSUL
YUKTI KULLA DZII HAQQIN HAQQOH
TAQDIMUL AHAM FAL AHAM TSUMMAL ANFA’FAL ANFA’

LILLAH,
LILLAH Artinya : segala perbuatan apa saja lahir maupun batin, baik yang berhububungan dengan langsung kepada Alloh wa Rosulihi SAW maupun berhubungan dengan sesame makhluq, baik kedudukan hukumnya wajib, sunnah, atau mubah, asal bukan perbuatanyang merugikan yang tidak di ridloi Alloh, bukan perbuatan yang merugikan, melaksanakanya supayadisertai niat beribadah mengabdikan diri kepada Alloh dengn ikhlas tanpa pamrih ! LILLAH TA’ALA baik pamri ukhrowi, lebih – lebih pamri duniawi
Jadi kita 100 % harus kita curahkan untuk beribadah mengabdikan diri kepada Alloh SWT dengan disertai niat LILLAH tersebut. Asal bukan perbuatan yang terlarang. perbuatan yang terlarang atau merugikan, seperti maksiat atau mungkarot sama sekali tidak boleh diniati ibadah LILLAH !. demikian seterusnya didalam segala perbuatan apa saja, termasuk makan, minum, bekerja, tidur, istirahat, dan sebagainya
IKHLAS TANPA PAMRIH : semata – mata karena dan untuk Alloh. Tidak berarti menutup pintu harapan ingin terhadap pahala, surga dan sebagainya. Kita harus ingin kepada hal – hal yang baik yang menguntungkan dan harus takut kepada hal – hal yang buruk yang merugikan. Akan tetapi didfalam kita ingin atau takut itulah yang harus kita niati ibadah LILLAH, sebab memang kita di perintahkansupaya takut kepada siksa, neraka dan lain – lain. Jadi amal – amal ibadah kita apa saja seperti sembahyang puasa, baca Al – Qur’an, dzikir, baca Sholawat, menolong orang lain dan sebagainyajangan sampai di dorong oleh rasa ingin atau takut, melainkandi dorong oleh mengabdikan diri, niat ibadah kepadah Alloh dengan Ikhlas tanpa pamrih !

DASAR / DALIL LILLAH


             

1 “ Dan tiada Aku ciptakan jin dan manusia melainkan agar supaya beribadah ( mengabdikan diri ) kepada Ku “ ( QS : (51) Adz- Dzariyat – ayat 56 )

            •    

2 “ Dan tidaklah mereka disuruh, melaikan supaya beribadah (menmgabdikan diri ) kepada Alloh dngan ikhlas / memurnikan ketaatan kepada-Nya “ ( QS : (98 ) Al – Bayyinah – ayat 5 )

Jadi yang dimaksud dengan “ IBADAH “ itu tidak hanya terbatas menjalankan syari’art islam seperti Syahadad, Sholat, Puasa, Zakat, Haji, baca Qur’an dan sebagainya saja, melainkan seluruh bidang kita harus kita curahkan penuh 100% untuk ibadah dengan menyertakan niat “LILLAH “ dalam segala gerak hidup dan kehidupan kita ini seperti penjelasan LILLAH diatas. Bekerja, makan, minum, tidur dan sebagainya harus niat ibadah LILLAHI TA’ALA !.
3 “ Bersabda Rosululloh SAW kepada Mu’adz bin Jabal “ : “ Ikhlaskanlah amalmu, maka amal ikhlas yang sedikit saja sudah memadai ( mencukupi ) bagimu “. ( Riwayat Abu Mansyur Ad – Dailami )




KEUNTUNGAN DAN KEBAIKAN LILLAH

         •    •     
1. “ barang siapa yang mengerjakan amal sholeh, baik laki – laki maupun perempuan dan dia seorang mukmin, maka sungguh akan KAMI berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sungguh akan KAMI berikan balasan pahala mereka dengan balasan yang lebih baik dari pada apa yang mereka kerjakan “. ( Q. : surat (16) An – Nah Ayat 97 )


2. “ alangkah bahagianya orang – orang yang beramal dengan ikhlas, mereka – mereka itulah sebagai lampu – lampu petunjuk, dimana segala fitnah yang di gambarkan sebagaikegelapan menjadi jelas bagi mereka “. ( Hadits riwayat Abu Nu’aim dari Tsuban )


KERUGIAN DAN KECAMAN TERHADAP YANG TIDAK LILLAH


                        
1. “ Dan siapakah yang lebih sesat dari pada orang – orang yang mengikutihawa nafsunya dengan tidak mendapat petunjuk dari Alloh sedikitpun ? sesungguhnya Alloh tidak memberipetunjuk kepada kaum yang dholim “. Q : (28) Al Qoshos ayat 50 )


Orang yang tidak LLLLAH, namanya LIGHOIRILLAH. Berbuat tidak kerana Alloh melainkan kerena selain Alloh. Istilah Wahidiyah di sebut LINNAFSI. Berbuat atau beramal hanya karena menurti keinginan dan kemauan hawa nafsunya. Kelihatan thoat hanya kepada lahirnya saja. Sedang batinya adalah menuruti nafsu. Berarti dia di peralat oleh nafsunya Di berbudak oleh nafsunya. Dengan kata lain dia mengabdi atau menyembah kepada nafsunya sendiri!. Orang yang begini inilah yang termasuk golongan orang / kaum yang dholim yang tidak akan mendapat petunjuk, dari Alloh

2. “ sesungguhnya Alloh tidak menerima dari pada amal kecuali amal yang sungguh – sungguh ikhlas ( LILLAH ) semata – mata mengharap ridho – NYA “ ( Hadits di riwayatkan oleh Imam Nasai dari Abi Umamah )
3. “ Berhala sesembahan di bumi yang paling di murkai di kecam ole Alloh adalah hawa nafsu “.
Kesimpulanya orang yang beramal ibadah hanya menuruti kemauan nafsunya, amal perbuatan apa saja berarti menyembah kepada nafsunya sendiri. Dia adalah hamba dari pada nafsunya, dia mempertuhan nafsunya tidak merasa. Oleh karena nafsunya itu justru yang paling di murkai oleh Alloh, maka dengan sendirinya orang yang menjadi hamba nafsunya itulah orang yang paling dimurkai Alloh.


BILLAH
Dalam segala kehidupangerak – gerik kita ataupun perbuatan atau tindakan apa saja lahir dan batindi manapun dan kapanpun saja, supaya dalam hati senantiasa merasa bahwa yang menciptakandan menitahkanserta mengerakan itu semua adalah ALLOH MAHA PENCIPTA !.
Jangan sekali – kali mengaku atau merasa bahwa kita menpunyai
kemampuan sendiri
Ini mutlak, dalam segala hal supaya merasa begitubaik dalam keadaan toat maupun ketika maksiat, harus merasa BILLAH !. tanpa kecuali ini harus kita sadari !.

    
(1) “ Padahal Alloh lah yang menciptakan kamu sekalian apa yang kamu sekalian perbuat “ ( Q : Surat (37) AS-Soffat ayat 96 )
(2) “ Tiada daya dan kekuatan ( sedikitpun ) melainkan dengan titah Alloh
(3) ” Dari Abi Dzarrin berkata : Aku bertanya kepada Rosulullooh SAW, Yaa Rosulullooh, amal – amal apakah yang lebih utama ?. Rosulullooh SAW menjawab : “ AL IIMAANU BILLAH “ = Sadar Billah “. ( Hadits Muttafaq ‘alaihi )

               
(4) “ bersabarlah kamu dan tidaklah kesabaranmu itu melainkan dengan pertolongan Alloh “ ( 16 – A-Nahl : 127 )

KEBAIKAN DAN KEUNTUNGAN SADAR BILLAH

•                •  “ Dan barang siapa yang memegang teguh sadar BILLAH, maka sungguh ia telah diberi petunjuk kepada jalan yang lurus “( surat (3) Ali Imron ayat 10 )

            
(1). “ Ketahuilah bahwa hanya dengan mengingat ALLOh hati menjadi tentram “.(Q : Ar – Ro’du – 28)
“ DZIKRULLOH “ yang dimaksud ayat di atas adalah Dzikirnya hati. Atau hati selalu ingat kepada Alloh. Orang yang sadar BILLAH pasti ingat kepada Alloh, bahkan lebih dari pada ingat, sedangkan dzikrulloh dengan lisan belum tentu hatinya ingat kepada Alloh.

(2). “ satu rokaat yang di kerjakan oleh orang yang sadar BILLAH itu lebih baik dari pada seribu rokaat yang d kerjakan oleh orang yang bodoh ( tidak sadar ) BILLAH “.

Hadits tersebut adalah kalam khobar ( pembetahuan ) tentang kebaikan orang yang sadar Billah diperbandingkan dengan orang yang bodoh ( tidak sadar Billah )

KERUGIAN DAN KECAMAN TERHADAP YANG TIDAK SADAR BILLAH
Orang yang tidak sadar BILLAH, sekalipun ia masih beriman, dia tidak lepas dari bahaya musyik = mempersekutukan Tuhan ( ALLOH ). Sekalipun syirik khofi, ( pemersekutukan secara samara – samara ) seperti firman Alloh di bawah :
(1). “ Dan sebagaian besar dari mereka tidak BILLAH melainkan mereka masih mempersekutukan ALLOH “ ( Q : surat :(12)Yusuf ayat 106 )
(2). “ Sesungguhnya ALLOH tidak memberi ampun sekiranya di persekutukan dengan-NYA, DIA mengampuni dosa – dosa lain selain ( dosa syirik bagisiapa saja yang di kehendaki – NYA. Dan barang siapa yang mempersekutukan ( sesuatu ) dengan Alloh, sungguh ia termasuk sejauh – jauhnya” ( Q : surat (4) An Nisak 116 )
(3). “ Dan seandainya mereka mempersekutukan ALLOH niscaya menjadi lenyap terhapuslah dari mereka amal – amal yang telah mereka lakukan “ ( Q : surat (6) Al An’am ayat 88 )
(4). “ Dan sungguh telah di wahyukan kepada-MU (Muhammad) dan kepada Nabi – Nabi sebelun MU : Jika Engkau mempersekutukan ALLOH (tidak sadar BILAH), niscaya akan menjadihapuslah amal – MU, dan tentulah Engkau termasuk oprang – orang yang, menderita kerugian “. ( Q : surat (39) Az Zumar ayat 65 )
Demikianlah betapa beratnya kutukan tuhan terhadap dosa syirik ( tidak sadar BILLAH ). Sedangkan Junjungan kita Kanjeng Nabi Muhammad SAW pun masih diberi pringatan oleh Alloh seperti itu lebih – lebih kita !. mari kita renungkan dan kita sadari hal ini !.
(5). “ Sesungguhnya sedikit amal yang disertai sadar BILLAH itu bermanfaat adanya ;dan sesungguhnya banyak amal yang di kerjakan dengan bodoh BILLAH ( tidak sadar BILLAH )atau syirik itu tidak bermanfaat adanya”.( Hadits riwayat Ibnu Abdi Bar dari Anns bin Malik )
Orang jika tidak merasa BILAH otomatis BINAFSI. Dan kalau binafsi otonatis mempunyai rasa “UJUB”, RIYA, TAKABUR, sehingga amal tersebut tidak di terima oleh Alloh. Masih untung jika tidak di terima begitu saja, akan tetapi disamping tidak di terima, amal – amal yang di kotori dengan sifat – sifat ujub, riya, takabur dan sebagainya. Itu kelak diakhirat dirupakan siksa untuk menyiksa orang yang beramal !.
(6). “ Sesungguhnya ujub itu merusak amal selama 70 tahun “. (Hadits riwayat Ad-Dailami)
(7). “ Dua hal, tidak ada satupun demi keburukan yang lebih buruk dari paanya, yaitu “syirik BILLAH”, dan merugi hamba lain”.
“ Dan dua hal tidak ada satupun dari kebaikan yang lebih baik dari padanya yaitu : “ SADAR BILLAH “. Dan memberi manfaat kepada hamba Alloh “. ( Hadits tersebut didalam kitab Al Ihya ‘ulumuddin Jus II, halaman 185 )
(8). “ Dan janganlah kamu sekalian menjadi Tuhan di samping Alloh ! yang demikian itu menjadi menyebabkan kamu akan dilemparkan kamu kedalam nereka jahanam dalam keadaan terkutuk dan di jauhkan dari rahmat Alloh “. ( Q : surat (17) Al Isro ayat 39 )

“ LILLAH – BILLAH “ harus diterapkan serempak bersama – sama. Hanya LILLAH saja tanpa BILLAH ! berbahaya !. berbahaya yaitu antara lain ujub, riya, takabur dan sebagainya. Begitu juga hanya BILLAH saja tanpa LILLAH, menjadi batal karena tidak menjalankan perintah dan menjauhi larangan Alloh. Syari’at tanpa haqiqot – kosong, tidak ada isinya, dan haqiqot tanpa syari’at batal, tidak berarti “.

DASAR /DALILNYA LILLAH – BILLAH HARUS DITERAPKAN BERSAMA
(1). “ Dan barang siapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya hendaklah dia mengerjakan amal sholeh (LILLAH) dan janganlah mempersekutukan dengan sesuatupun dalam beribadah kepada Tuhannya (BILLAH). (Q : surat (18) Al Kahfi ayat 110 )
(2). “ Dan sekiranya para penduduk kota/desa/Negara benar – benar beriman dan bertaqwa (LILLAH – BILLAH ), sungguh KAMI akan melimpah kepada mereka bermacam – macam barokah dari langit dan dari bumi (barokah lahir dan barokah batin dari arah yang tidak dapat di perhitungkan sebelumnya). Akan tetapi (sayangnya mereka menduskan ayat – ayat KAMI), maka KAMI siksa mereka (Kami ambil tidakan tegas) di sebabkan perbuatan – perbuatan yang mereka lakukan “ (Q : surat (7) Al A’rof ayat 96)
(3). “ Sesungguhnya orang – orang munafiq itu ditempatkan di tempat yang paling bawah dari neraka, dan Engkau (Muhammad)sekali – kali tidak dapat menemukan seorang penolongpun bagi mereka, kecuali, mereka bertaubat dan mengadakan perbaikan dan berpegang teguh kepada Alloh (sadar BILLAH) dan menjalankan agama mereka dengan ikhlas (LILLAH) .Maka mereka itu ditempatkan bersama–sama dengan orang–orang yang beriman dan kelak Alloh akan memberikan kepada orang – orang yang beriman pahala yang agung “ (Q : surat (59) Al Hasyr ayat 7)

Definisi munafiq yaitu orang yang lahir dan batinnya tidak sama. Lahirnay kelihatan beribadah tetapi batinya tidak beribadah (tidak LILLAH), ini munafiq !. sekalipun munafiq seperti ini tidak sampai menggugurkan iman seseorang, tetapi tetap namanya munafiq dan akan di tempatkandi “darkil-asfal” – neraka yang paling bawah seperti keterangan pada ayat diatas.
Mengadakan perbaikan, artinya merobah sikap,menyudahipertingkah yang tidak baik dan mengerjakan pekerjaan – pekerjaan yang baik lahir dan batin !.
(4). “ Mengapa Allooh akan menyiksamu jika kamu sekalian benar – benar bersyukur (LILLAH) dan sungguh – sungguh beriman (BILLAH) dan Alloh adalah Maha Mensyukuri lagi Maha Mengatahui “.
 “Maha Mensyukur” artinya Alloh Alloh Maha Menerima syukur dari hamba-NYA, memberi pahala terhadap amal – amal ibadah hamba-hamba-NYA, pengampuni dosa – dosa dan selalu menambah nikmat karunia – NYA.

LIRROSUL
Di samping niat Lillah seperti di muka, supaya juga di sertai dengan niat LIRROSUL, yaitu niat mengikuti tuntunan Rosulullooh SAW
Asal bukan perbuatan yang tidak diridloi Alloh, bukan perbuatan yang merugikan



DASAR / DALIL LIRROSUL
- Banyak sekali ayat – ayat dalam Al Qur’an antara lain :
“ Hai orang – orang yang beriman, taatlah kepada Alloh dan taatlah kepada Rosul, dan janganlah kamu sekalian merusak amal – amal kamu sekalian “ ( QS. (47) : Muhammad ayat (33).
Hal – hal yang merusak amal antara lain adalah ‘ujub, Riyak, Takabbur dan tidak ikhlas karena Alloh.
Tidak Lillah-Billah istilah Wahidiyah. Hanya Lillah tidak sadar Billah pasti terjadi rasa ‘ujub, Riyak, Takabbur dan sebagainya itu. Dan hubungan ayat diatas, disamping niat Lillah harus disertai niat Lirrosul, dan mengikuti taat kepada Rosuululloh.
(2) “ dan apa-apa yang di sampaikan oleh Rosul kepadamu semua terima dan kerjakanlah, dan apa yang dilarang oleh Nya, maka tinggalkanlah dan bertaqwalah kepadaAlloh sesungguhnya Alloh sangat berat hukuman-Nya “
(3) “ Dan kami telah menguitus seorang Rosul melainkan supaya di taati dan diikuti dengan izin Alloh .dan jika sekiranya ketika mereka menganiaya dirinya sungguh-sungguh datang kepadamu lalu mohon ampun kepada Alloh, dan Rosulpun berkenan memohon ampun buat mereka, tentulah mereka mendapati Alloh Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang “. (Q : surat (4) An Nisaak ayat 64)
Hubungan ayat “ WALAU ANNAHUM ….. dst,” Al Mukarrom Romo KH. Abdoel Madjid Ma’roef Mua’allif Sholawat Wahidiyah menganjurkan bahwa kalimat tersebut ada baiknya jika di baca pada setiap kita akan mengamalkan do’a-doa Sholawat.
(4) “ Dari Abi Hurairoh Ra. Dari Kanjeng Nabi SAW, bahwa sesungguhnya Beliau SAW bersabda : “ Jika Aku Mencegahmu dari sesuatu, maka jauhilah sesuatu iotu, dan jika memerintahkan sesuatu kepadamu, maka laksanakanlahmenurut kemampuanmu “.
(5) “ barang siapa mengikuti / tat kepada Rosul (LIRROSUL) maka sungguh ioa telah taat kepada Alloh”.( Q : surat An Nisaak – 80 )
(6) “ Hakikat mengikuti yang sesungguhnya adalah melihat yang di ikuti pada segala sesuatu dan disamping dan di dalam segala sesuatu “.
Dengan penerapan LIRROSUL di samping LILLAH, maka otomatis menjadi makin banyaklah ingat kita kepada Rosuululloh SAW di samping ingat kepada Alloh. Makin banyak ingat kepada Kanjeng Nabi Muhammad SAW, tentunya menjadisangat berhati-hati dalam menjalankan tuntunan Rusuululloh dalam segala bidang.
(7) “ Bersabdalah Rosuulalloh SAW : Barang siapa menghidup-hidupkan Sunnah-KU, maka sungguh ia telah mencintai-KU dan barang siapa mencintai AKU, maka ia akan bersama-sama dengan AKU di sorga “ (H.R. Sajzi dari Anas bin Malik).
(8) “ Barang siap menentang Rosul sesudah jelas baginya petunjuk dan kebenaran, dan ia mengikuti jalan yang bukan jalannya orang-orang mukmin, maka, Kami biarkan ia berlarut-larut dalam kesesatan yang telah dikuasainya itu, dan akan KAMI masukan dia kedalam neraka Jahanam. Dan Jahanam itu seburuk-buruk tempat kembali “ (Q : (4) An Nisaak : 115)
(9) “ tidaklah di sebut iman yang sempurna salah satudari kamu sekalian hingga hawa nafsunya mengikuti pada apa yang sebab ini Aku diutus “.(Hadits Riwayat Tirmidzi)
Kalimat “ HAQIQATUL MUTABA’AH …… “ pada halaman 20 tadi, erat hubungannya dengan hadits ini. Dan penerapan niat LIRROSUL di samping LILLAH merupan sebagian dari realisasinya secara batiniyah.

BIRROSUL
Penerapannya seperti BILLAH keterangan di muka, akan tetapi tidak mutlak. Dan menyeluruh seperti BILLAH, melainkan terbatas dalam soal – soal yang tidak dilarang oleh Alloh wa Rosulihi SAW. Jadi dalam segala hal apapun, segala gerak – gerik kita lahir batin, asal bukan hal yang dilarang, oleh Alloh wa Rosulihi SAW. Disamping sadar Billah kita supaya merasa bahwa semuanya itu mendapat jasa dari Rosulullooh SAW ( BIRROSUL )

DASAR / DALIL BIRROSUL
(1) “ Dan tidaklah Aku Mengutus Engkau Muhammad melainkan Rohmat bagi seluruh alam “ ( QS : Al – Anbiya’ – 107 )
(2) “Dan kamu sekalian sudah berada di tepi jurang neraka kehancuran, kemudian Allah SWT menyelamatkan kamu sekalian dari padanya”{dengan diutusnya Rosulullah) {QS.: Ali’ Imron – 103)
(3) “ Sesungguhnya sebaik-baiknya hadits adalah, Kitabullah , dan sebaik-bainya petunjuk adalah petunjunya Muhammad SAW “.
(4) “ …. Dan sesungguhnya Engkau Muhammad benar-benar dapat memberi petunjuk kearah jalan yang lurus “. (Q : surat (42) Asy – Syuro ayat 52 )
Ini bidang syariat. Adapun dalam bidang haqiqotnya disebutkan di sebutkan dalam ayat yang lain :
(5) “ Sesungguhnya Engkau Muhammad Engkau tidak dapat memberi petunjuk kepada orang yang Engkau sayangi, tetapi Alloh yang memberikan petunjuk kepada orang yang Ia kehendak i”.

LILGHOUTSU – BILGHOUTSU
Perngertian dan pengertiannya seperti LIRROSUL-BIRROSUL dimuka,jadi LILGHOUTS artinnya,niat mengikuti bimbingan Ghoutsu Hadzaz Zaman RA (disamping niat LILLAH dan LIRROSUL).
Dan bilghouts,penerapannya,merasa dalam hati bahwa dalam segala tingkah laku kita yang di ridloi Alloh kita pemper jasa dari Ghoutsu Haadzaz Zaman Ra ( disamping SADAR BILLAH dan BIRROSUL).
Jasa Ghoutsu Hadzaz Zaman yang di maksud adalah berupa tarbiyah rohaninya pendidikan rohani atau sorotan batin yang disebut “NADZROH” ,suatu sirri dari sekian banyak sirri yang dikaruniakan ALLOH kepada Beliau Ghoutsu Haadzaz Zaman rodlialloohu ‘anhu . pada umumnya hanya para ahlul bashoir yang ahlul kasyfi yang di karuniai ALLOH dapat meliat sirri sirri tersebut,ahlul bashir adalah orang yang ahli mempunyai pandangan bathin yang tajam karena jiwa yang bersih –suci .dan ahlul kasyfi adalah orang di karuniai keistimewaan oleh allah dapat mengetaui perkara perkara ghoib .suatu maha kebesaran alloh yang dunia fikriyah dan dunia ilmiah tidak mampuh menjangkaunya .jadi tidak mudah terlihat oleh sembarang orang kebanyakan karena tertutup oleh tabir selubung ke agungan Alloh .

DASAR / DALIL LILGHOUTSU – BILGHOUTSU
“ Dan ikutilah jalannya orang – orang yang kembali kepada-Ku “ (QS.Surat : (31) Lukman : 15 )
Orang kembali kepada Alloh, kembali dengan sepenuh0penuhnya kembali, Lahir dan hatinya terutama !. batinya senantiasa ingat kepada Alloh , senantiasa menyerahkan berdepe – depe tadlarru’ kepada Alloh senantiasa menyerahkan segala galanya, segala persoalan kepada Alloh, menyerah bongkokan 100 % . dan senantiasa takholluq biakhlaaqillahi wa biakhlaaqi Rosululloh SAW. Dan sebagainya. Istilah Wahidiyah menerapkan 100 % LILLAH – BILLAH, LIRROSUL – BIRROSUL yang paling sempurna. Orang seperti itu pada zaman sekarang tidak lain adalah GHOUTSU HAADZAZ ZAMAN RA.
“ Hai orang beriman, bertaqwalah kepada Alloh dan hendaklah kamu sekalian beserta orang – orang yang benar “ ( Q : surat (91) At Taubat ayat 119)
Orang – orang benar dalam I’tiqod, benar dalam aqidah, benar dalam ucapandan benar dalam tindakan, benar dalan pandangan Alloh wa Rosulihi SAW .





YUKTII KULLA DZII HAQQIN HAQQOH
Memenuhi segala macam kewajiban yang menjadi kewajiban dan tanggung jawabnya tanpa menuntut hak .mengutamakan kewajiban dari pada menuntut hak .contoh ;suami harus memenuhi kewajibannya terhadap sang isteri ,tanpa menuntut haknya dari sang isteri .dan isteri harus memenuhi kewajibannya terhadap suami,tanpa menuntut haknya dari sang suami .anak harus memenuhi kewajibannya kepada orang tua , tanpa menuntut haknya dari orang tua .dan orang tua supaya memenuhi kewaqjibannya terhadap anak, tanpa menuntut haknya dari si anak .dan sebagainya .sudah barang tentu jika kewajiban di penuhi dengan baik, maka apa yang menjadi haknya akan datang dengan sendirinya tanpa di minta .

TAQDIMUL AHAM FAL AHAM TSUMMAL ANFAH’ FAL ANFA’
Mendahulukan yang paling penting , kemudian yang paling besar manfaatnya . jika ada dua macam kewajiban atau lebih dalam waktu yang bersamaan dimana kita tidak mungkin dapat mengerjakannya ,bersama sama ,maka harus kita pilih yang paling aham ,paling penting kita kerjakan lebih dahulu . jika sama sama pentingnya ,kita ,pilih yang lebih besar manfaatnya .untuk dapat menetapkan pilihan aham dan anfa ‘secara tepat perlu kita perhatikan sebagai pedoman yaitu bahwa segala hal yang berhubungan dengan alloh wa Rosuulihii shollalloohu ‘alaihi wasallam terutama yang wajib pada umum nya harus kita pandang aham-palin penting ;dan hal hal yang manfaatnya dirasakan juga oleh orang lain lebih lebih masyarakat banyak ,maka harus kita pandang ‘’ ANFA’’ –lebih besar manfaatnya .dikatakan pada umunya ,oleh karena tidak mutlak .artinya ,mungkin adanya sesuatu hal yang baru {‘aridl} atau karena situasi dan kondisi maka dalam prateknya bisa menyimpang dari pedoman tersebut :dhalil - dhalil yang hubungan yuktii kulla dziihaqqin haqqoh ,antara lain :
(1) “… Dan penuhilah janji / kewajiban, karena sesungguhnya janji / kewajiban itu pasti dimintai perdanggung jawab ( terutama besok diakhirat )” ( Q. S. (4) Al Isrok ayat 34.) ”
(2) “ sesungguhnya Alloh menyuruh kamu sekalian supaya menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan apa bila kamu menetapkan hukum diantara manusia supaya menjalankan dengan adil …“ ( QS.(4) An-Nissak : 58 )

HAL MUJAHADAH WAHIDIYAH
Mujahadah, secara umum artinya berjuang, bersungguh-sungguh, bersungguh-sungguh memerangi hawa nafsu untuk diarahkan FAFIRRUU ILALLOOHI wa ROSUULLIHI shollalloohu ‘alaihi wasallam.
Didalam wahidiyah, mujahadah dilaksanakan dengan pengamalan sholawat wahidiyah menurut cara-cara dan adab-adab yang telah ditentukan. Dasar atau dalil-dalil hubungan soal mujahadah antara lain seperti dibawah ini :
(1) “ wahai orang-orang yang beriman bertaqwalah kepada Alloh dan carilah jalan / washilah untuk mendekatkan diri kepada-nya, dan berjihadlah, berjuanglah kepada-nya, supaya kamu sekalian memperoleh keberuntungan “ . (Q.S. (5) Maidah ayat 35 ) .
(2) “ Dan orang-orang yang berjihad, bersungguh-sungguh bermujahadah menuju kepada-ku, pasti aku tunjukkan kepada mereka jalan-jalan-ku “. (Q.S (29) Al Ankabut ayat 69 ).

2 komentar:

  1. semua tentang diri kita kepada ALLAH S.W.T

    BalasHapus
  2. Padahal sholawat wajidiyah n ajarannya gk myimpang dr alquran tp knp byak bget yg bilang kl. Sholawat ni ajaran sesat naudzhubillah smga alloh memberi qt pyunjuk ...

    BalasHapus